Halo, Teman Farida!
Siapa nih yang suka baca buku anak-anak? Walaupun saya sudah dewasa tapi sampai saat ini saya suka baca buku anak-anak. Kenapa demikian? Karena buku anak tuh pasti ada banyak gambar menarik dan terlihat lebih ceria. Kalau menurut kalian bagaimana nih?
"Bu Lek Farid tuh bukunya jelek semua, cuma warna putih tok dan hanya ada tulisan. Rak ono gambar sing apik. Ah, rak asik"
Itulah yang keponakan saya katakan beberapa tahun yang lalu saat keponakan saya masih PAUD. Dalam hati saya berjanji ingin membelikan buku bacaan untuk keponakan saya setelah saya lulus SMK dan sudah bekerja.
Namun, ketika saya sudah lulus SMK dan sudah bekerja saya malah lupa jika punya janji ingin membelikan buku anak-anak untuk keponakan saya. Saya malah lebih suka mengajak keponakan jalan-jalan dan membeli jajanan makanan daripada membelikannya buku anak-anak.
Tak terasa ternyata keponakan saya sudah memasuki usia 7 tahun dan keponakan saya duduk di bangku kelas dua sekolah dasar. Padahal rasanya baru kemarin untuk pertama kalinya saya menyaksikan sendiri bagaimana keponakan saya lahir ke dunia ini.
Dan sudah 7 tahun pula, keponakan saya lebih banyak menghabiskan waktunya bersama saya daripada ibu kandungnya. Hingga tak jarang saya kerap dipanggil "ibu" oleh keponakan saya.
Saat keponakan pulang dari sekolah dengan menaiki sepedanya dan sesampainya di rumah, saya langsung menyambut keponakan saya dan saya memberitahukan kalau saya akan memperkenalkannya dengan buku anak-anak yang ceritanya dan gambarnya menarik.
Karena terlalu bahagia akhirnya keponakan langsung penasaran dengan buku anak-anak tersebut padahal saat itu keponakan belum mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian sehari-hari. Lalu, buku apakah itu? Buku tersebut adalah buku anak-anak dengan judul "Main, Apa Dong?" karya Mbak Lia Herliana.
A. Identitas Buku
Judul Buku : Main Apa, Dong?Penulis : Lia HerlianaEditor : Yenni SaputriIlustrator : Fauzia KhoirunnisaPenerbit : PT Tiga Serangkai Pustaka MandiriJumlah Halaman : 36 HalamanISBN : 978-602-366-465-8Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Juni 2018Harga : Rp.25.000. (Bisa Dibeli di Toko Buku Gramedia)Rating : ☆☆☆☆
B. Sinopsis
Oh! Bima baru tahu. Tarik kursi itu bukan permainan. Permainan apa lagi, ya, yang bisa membahayakan kita? Yuk, cari tahu bersama Bima, Sekar, dan Baron agar kita bisa berhati-hati saat bermain.
C. Review Buku
Buku yang berjudul Main Apa, Dong? karya Mbak Lia Herliana ini cocok menjadi panduan ayah bunda dalam mendidik anak-anaknya. Cocok juga untuk Bapak atau Ibu guru kelas satu dan kelas dua sekolah dasar sebagai bahan ajar untuk mendidik murid-muridnya. Di halaman depan buku ini ada panduan bagi orang tua yang bisa diterapkan saat buku ini sedang dibaca oleh anak-anak.
Buku ini masuk dalam seri waspada, yuk! dengan tokoh Bima, Sekar dan Baron. Mereka adalah anak-anak sekolah dasar. Bima yang sedang bermain tapi ternyata Bima belum tahu permainan apa saja yang tidak berbahaya.
Bermain juga sebaiknya di tempat yang aman agar anak-anak tidak cedera dan terluka. Karena saat anak-anak bermain dengan hati-hati maka anak-anak akan senang dan aman.
Buku ini juga mengajak anak-anak Indonesia untuk mencintai permainan seru untuk anak-anak yang ada di Indonesia seperti permainan petak umpet. Hal ini mengingatkan masa kecil saya karena setiap kali pulang sekolah saya selalu melakukan permainan petak umpet di kampung saya.
Buku ini tidak hanya berisi cerita yang mempunyai pesan saja. Namun di buku ini ada juga halaman aktivitas yang bisa diisi oleh anak-anak sebagai bahan evaluasi apakah anak-anak sudah paham dimana sajakah tempat yang aman untuk bermain saat di sekolah.
Di buku ini, adapula tips asyik saat bermain untuk anak-anak seperti antre, menggunakan alat permainan yang tidak berbahaya, mematuhi peraturan dan membantu teman.
Keunggulan dari buku ini yaitu sampul buku yang colorfull dan membuat anak-anak tertarik untuk membaca. Isi dari buku ini juga lengkap. Mulai dari cerita hingga adanya halaman aktivitas dan tips asyik.
Cerita yang mudah dipahami dan memiliki pesan yang mudah dipahami anak-anak. Memakai bahasa yang sederhana dan mudah diingat anak-anak. Tak hanya sampulnya saja yang colorfull (penuh warna), setiap halaman di buku ini juga penuh warna sehingga saat membaca buku ini anak-anak tidak akan merasa bosan.
Lalu bagaimana saat keponakan saya membaca buku ini? Sebelum membaca saja keponakan saya sudah berseru "HORE" dengan sangat gembira. Setiap halaman di dalam buku ini yang dibaca oleh keponakan saya membuat saya senang karena hal tersebut juga membantu keponakan saya untuk tetap terus belajar membaca.
Saat membaca halaman awal buku ini, keponakan saya bertanya kenapa buku ini ada panduan bagi orang tua? Langsung saja saya jawab jika anak-anak yang masih seumuran keponakan saya kalau mau belajar masih harus didampingi orang tua supaya bisa memahami hal yang dipelajari.
Setelah membaca buku ini keponakan saya mengatakan kalau ternyata saat bermain harus hati-hati dan harus di tempat yang aman. Keponakan saya juga menyukai ilustrasi gambar di buku ini.
Walaupun keponakan sudah lancar saat membaca buku ini namun ada beberapa kata yang belum fasih dibaca oleh keponakan saya pada saat membaca buku ini. Hal itu membuat saya agar mengulangi kata yang sulit dibaca oleh keponakan saya sampai keponakan saya bisa membaca beberapa kata tersebut.
Setelah satu kali membaca buku ini, ternyata keponakan saya ingin membaca buku ini lagi dan membawa buku ini saat sedang les karena ingin belajar membaca buku ini bersama teman dan guru lesnya.
Baca Juga : HOALA dan KOALA, Lagu Anak Terbaru di Indonesia
Semoga saya diberi banyak limpahan rejeki agar bisa membeli buku anak-anak untuk keponakan saya. Terimakasih banyak saya ucapkan untuk Mbak Lia Herliana karena akhirnya saya dan keponakan saya bisa membaca buku anak-anak yang mudah dimengerti dan penuh pesan ini.
cukup menarik ya Bu klo anak2 masih tertarik dengan buku ditengah gempuran berbagai game pada hape
BalasHapus