Halo, Teman Farida!
Sampah plastik semakin banyak sehingga membuat saya sedih. Maka dari itu saya pun pernah mengolah sampah plastik menjadi sesuatu yang bermanfaat yaitu mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan. Tidak hanya itu saja, dari tahun 2019 hingga saat ini saya pun sedang berusaha melakukan diet plastik dengan tujuan untuk lebih mencintai lingkungan. Menurut pendapat saya, diet plastik adalah tidak menggunakan plastik agar lebih mencintai lingkungan. Berikut ini diet plastik yang sudah saya lakukan yaitu,
1. Menggunakan Tas Kain untuk Berbelanja
Awalnya saya menggunakan tas kain untuk berbelanja karena setiap kali berbelanja di minimarket atau supermarket maka harus membayar kantong plastik untuk tempat belanja. Kemudian saya pun akhirnya terbiasa menggunakan tas kain untuk berbelanja di minimarket agar tidak membeli kantong plastik. Karena sudah terbiasa menggunakan tas kain untuk berbelanja maka saat berbelanja di warung terdekat pun saya juga menggunakan tas kain agar bisa mencintai lingkungan. Menggunakan tas kain untuk berbelanja bisa digunakan berulang kali dan lebih ramah lingkungan.
2. Menggunakan Tali Bambu untuk Mengikat Sayuran
Saya merasa sedih sekali jika ada penjual sayuran yang menjual sayuran dengan diikat tali rafia. Maka dari itu, saya dan para warga di dusun Tabak Wetan mengikat sayuran yang akan dijual dengan tali bambu agar lebih ramah lingkungan.
3. Membungkus Makanan dengan Daun Pisang
Saya suka makanan atau masakan yang dibungkus dengan daun pisang karena aromanya enak. Beberapa makanan yang dibungkus dengan daun pisang seperti lontong, pepes, dan yang lainnya. Membungkus makanan dengan daun pisang termasuk dalam diet plastik untuk mencintai lingkungan.
4. Membungkus Bumbu Dapur dengan Daun Jati
Daun Jati menjadi daun yang bermanfaat bagi penjual bumbu dapur di pasar. Daun Jati digunakan untuk membungkus bumbu dapur seperti cabai, bawang merah, bawang putih, kemiri, dan yang lainnya. Saya pun lebih memilih membeli bumbu dapur yang dibungkus dengan daun jati karena saya ingin diet plastik dan lebih mencintai lingkungan.
5. Membatasi Belanja Online
Apakah kalian suka belanja online? Kalau begitu kita sama. Belanja online seringkali menghasilkan lumayan banyak sampah plastik yang awalnya menjadi pembungkus hasil belanja online kita. Maka dari itu saya pun membatasi belanja online maksimal satu kali sebulan agar saya diet plastik dan lebih mencintai lingkungan.
6. Menolak Memakai Sedotan Plastik Saat Membeli Minuman
Jika kalian sering membeli minuman seperti milkshake atau yang lainnya maka kalian bisa menolak memakai sedotan plastik sebagai upaya untuk diet plastik dalam rangka lebih mencintai lingkungan.
7. Menggunakan Peralatan Makan dan Peralatan Dapur yang Terbuat dari Kayu
Ibu saya lumayan sering membeli peralatan makan dan peralatan dapur yang terbuat dari kayu seperti membeli pengaduk nasi dan Ibu saya pun lebih menyukai pengaduk nasi yang terbuat dari kayu tersebut karena lebih ramah lingkungan.
8. Menggunakan Sedotan Bambu
Menggunakan sedotan bambu untuk minum juga merupakan diet plastik yang dapat dilakukan dengan cara yang mudah. Menggunakan sedotan bambu adalah sebagai bentuk wujud mencintai lingkungan. Adik sepupu saya pun sering menggunakan sedotan bambu untuk minum.
9. Menggunakan Pot dari Kayu untuk Menanam Bunga
Kakak kandung saya suka menanam bunga. Maka dari itu kakak kandung saya sering membeli pot untuk menanam bunga. Kakak kandung saya lumayan sering membeli pot bunga yang terbuat dari kayu karena lebih ramah lingkungan.
10. Memakai Topi dari Bambu dan Kain
Saat bepergian atau traveling ke suatu tempat maka saya suka memakai topi yang terbuat dari bambu dan kain karena lebih ramah lingkungan. Selain itu, saya pun bisa mendapatkan foto-foto yang bagus saat saya memakai topi yang terbuat dari bambu dan kain.
11. Menggunakan Dekorasi Pesta Pernikahan dari Janur dan Bunga Asli
Banyak warga di kampung saya yang menggunakan dekorasi pesta pernikahan dari janur dan bunga asli. Mengapa demikian? Karena menurut pendapat saya maka dekorasi yang terbuat dari janur dan bunga asli terlihat lebih cantik dan menarik serta lebih ramah lingkungan.
12. Memilih Membeli Meja dan Kursi yang Terbuat dari Kayu
Ibu saya lebih memilih membeli meja dan kursi yang terbuat dari kayu karena lebih kuat dan lebih awet. Selain itu, membeli meja dan kursi yang terbuat dari kayu juga sebagai suatu wujud upaya lebih mencintai lingkungan.
Itulah sedikit hal yang saya lakukan dalam rangka diet plastik untuk mencintai lingkungan. Lalu, hal-hal sederhana apa saja yang sudah pernah kalian lakukan dalam rangka diet plastik sebagai upaya untuk lebih mencintai lingkungan?
Sebenarnya lebih asyik kalau beli sedotan stainless ya, selain lebih bersih tentunya diet plastik.
BalasHapusitu sedotan yang dijualan kadang banyak debunya di dalamnya hahaha
Iya, Mbak. Aku belum pernah pakai sedotan stainless. Kapan-kapan pengen beli sedotan stainless nih kayaknya.
HapusIya sekarang udah banyak yang jual kok, dan kadang kalau lagi ikut event, goodie bagnya berisi sedotan stainless :D
HapusAsik banget isi goodie bag ada sedotan stainless. Kalau aku pernah dapat goodie bag yang isinya tas kain dengan motif yang aku suka jadi aku suka banget sama tas kain motif itu.
HapusSedotan sudah bisa dikurangi. Tapi belanja online tetap aja plastiknya banyak yah... nice sharing mba.
BalasHapusIya, betul banget, Bang Day. Maka dari itu aku pun mulai mengurangi untuk belanja online.
HapusDitempat kerjaku juga lagi digerakkan diet plastik, kadang biasa air mineral, belum terbiasa, rada kesulitan juga kalau pas rapat.
BalasHapusmemang sekarang apa-apa menggunakan plastik pembukusnya.
Kalau dulu waktu aku masih kerja di pabrik maka setiap karyawan biasanya pakai botol minum dan tumbler isi ulang demi mengurangi sampah plastik. Salam kenal ya, Kak.
HapusIstri saya sampe bikin tas sendiri dari bahan kardus bekas.. :D Demi mengurangi plastik didalam rumah...
BalasHapusWah kreatif banget ya bikin tas dari kardus. Kapan-kapan pengen bikin tas dari kardus juga nih kayaknya.
Hapus